
Kalau Anda ingin memahami metodologi penelitian dari A sampai Z, Anda akan menyukai panduan ini.
Baik Anda seorang mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, dosen yang membimbing penelitian, atau peneliti yang ingin memperkuat kerangka ilmiah-panduan ini dibuat untuk Anda.
Di dalamnya, Anda akan belajar:
- Apa itu metodologi penelitian (dan kenapa penting)
- Perbedaan antara pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan campuran
- Cara memilih metode yang tepat untuk topik Anda
- dan masih banyak lagi.
Dan yang paling penting…
Panduan ini ditulis dengan gaya langsung, jelas, dan bisa Anda praktikkan.
Mari kita mulai.
Apa Itu Metodologi Penelitian?
Jadi, kita sering sekali dipertemukan dua istilah yang mirip, antara metodologi dan metode. Meski mirip, keduanya sebenarnya memiliki makna yang kontras.
Metodologi itu adalah kerangka konseptual yang menjadi dasar dalam seluruh proses penelitian. Sedangkan metode, dimaknai sebagai cara yang konkret dalam mengumpulkan data.
Mengapa kebanyakan pembicaraan orang, menganggap bahwa keduanya adalah hal yang sama?
Ini sedikit filosofis sebenarnya. Jadi, sangat mungkin untuk tertimpa diantara mereka, baik dari sisi makna, ataupun penempatan.
Alasan yang masuk akal adalah, karena semuanya saling berkaitan, dan merupakan paket yang utuh dalam proses penelitian.
Karena istilah “metode penelitian” paling mudah dipahami dan praktis digunakan sebagai istilah umum, maka orang sering menyederhanakan istilah lain di dalamnya menjadi satu-meski secara akademis, masing-masing punya peran dan kedudukan yang berbeda.
Tetapi pada hirarkinya, metodologi adalah istilah yang dinilai tepat untuk menggambarkan penelitian secara umum. Urutannya, seperti ini:
- Metodologi
- Pendekatan
- Jenis Penelitian
- Metode/ Tehnik Pengumpulan Data
- Tehnik analisis data
- Metode/ Tehnik Pengumpulan Data
- Jenis Penelitian
- Pendekatan
Jenis-Jenis Metodologi Penelitian
Ada beberapa jenis metodologi penelitian yang kerap digunakan dalam riset. Masing-masing metodologi memiliki fokus, tujuan, dan pendekatan yang berbeda sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan dan cara analisis yang dilakukan.
#1. Metodologi Kualitatif
Metodologi ini bertujuan untuk memahami fenomena dengan cara menggali makna dan interpretasi mendalam dari data yang bersifat subjektif. Biasanya digunakan untuk studi yang menekankan pada aspek humaniora, sosial, psikologi, dan budaya.
#2. Metodologi Kuantitatif
Metodologi kuantitatif bertujuan untuk mengukur dan menganalisis hubungan antar variabel menggunakan angka dan statistik. Biasanya digunakan dalam bidang ilmu eksakta, ekonomi, psikologi terapan, dan ilmu sosial yang membutuhkan data numerik.
#3. Metodologi Campuran (Mixed Methods)
Metodologi campuran menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam satu penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dan holistik tentang fenomena yang sedang diteliti.
#4. Metodologi Penelitian Tindakan (Action Research)
Metodologi ini berfokus pada perbaikan praktis dan pengembangan dalam konteks nyata, seringkali digunakan dalam pendidikan dan organisasi. Penelitian ini dilakukan dalam siklus yang mencakup perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
#5. Metodologi Fenomenologi
Metodologi ini berfokus pada memahami pengalaman manusia dalam kehidupan sehari-hari. Fenomenologi sering digunakan untuk menggali pengalaman subjektif dari individu atau kelompok.
#6. Metodologi Etnografi
Metodologi etnografi bertujuan untuk mempelajari budaya, kebiasaan, dan norma yang berlaku dalam suatu kelompok sosial. Peneliti berusaha untuk mengenal kelompok tersebut dari dalam, melalui pengamatan langsung dan interaksi dengan peserta.
#7. Metodologi Grounded Theory
Metodologi ini digunakan untuk mengembangkan teori yang didasarkan pada data yang dikumpulkan di lapangan. Grounded Theory berusaha untuk menemukan pola atau kategori yang muncul secara alami dalam data.
#8. Metodologi Eksperimen
Metodologi eksperimen bertujuan untuk menguji sebab-akibat antara variabel yang dikendalikan dalam kondisi yang terkontrol. Penelitian eksperimen sering digunakan di bidang sains, psikologi, dan kedokteran.